INNEWS | MALANG — Waktu terasa cepat berlalu saat dewasa karena beberapa faktor, antara lain: rutinitas yang monoton, perubahan persepsi waktu, dan berkurangnya pengalaman baru.
Otak memproses waktu berdasarkan jumlah pengalaman baru yang didapatkan, dan saat rutinitas harian mendominasi, informasi baru yang diproses berkurang, sehingga waktu terasa lebih cepat.
Selain itu, persepsi kita terhadap waktu juga dipengaruhi oleh bagaimana otak mengolah informasi, mengantisipasi kejadian, dan kadar dopamin yang dilepaskan.
Waktu terasa semakin cepat merupakan salah satu tanda kiamat, menurut hadis riwayat Abu Hurairah RA.
"Tidak akan datang kiamat sehingga waktu semakin berdekatan"
Contoh: Setahun seperti sebulan, sebulan seperti sejumat, sejumat seperti sehari, sehari seperti sejam, dan sejam terasa hanya sekejap
Maknanya, Menunjukkan bahwa manusia akan menghadapi berbagai ujian, fitnah, dan cobaan yang cukup menantang.
Selain itu, waktu terasa cepat juga bisa disebabkan oleh faktor biologis dan psikologis.
Faktor biologis Perubahan jam biologis, Penurunan kadar dopamin.
Faktor psikologis :
Otak semakin lambat menyerap informasi baru.
Rutinitas yang monoton saat dewasa membuat otak kurang menerima pengalaman baru.
Proporsi waktu yang berubah seiring dengan proporsi kehidupan yang dijalani oleh seseorang.
Psikolog klinis Kimberly Chew mengatakan, menurunnya pengalaman baru atau “kejadian pertama” yang melibatkan emosi, seperti hari pertama sekolah, hari pertama ke luar negeri dan sebagainya, membuat waktu terasa semakin cepat.
Kenapa waktu cepat berlalu saat beranjak dewasa?
Pada dasarnya, jalannya waktu akan tetap sama apa pun yang terjadi. Hanya saja, manusia memiliki cara yang istimewa untuk merasakan waktu.
Sejumlah ahli mengemukakan teori kuat yang menjelaskan mengapa waktu cepat terasa berlalu saat seseorang bertambah usia. Berikut ini adalah penjelasan tentang beberapa teori tersebut.
Tubuh punya sistem otomatis yang mengatur pernapasan, detak jantung, dan aliran darah. Hal ini dikendalikan oleh jam biologis di otak, tepatnya pada saraf suprachiasmatic (SCN).
Anak-anak cenderung memiliki aktivitas fisik yang lebih tinggi. Ini membuat detak jantung anak-anak lebih cepat dibandingkan dengan orang dewasa.
Sebagai gambaran, jantung anak-anak berdetak sebanyak 150 kali per menit, sedangkan jantung orang dewasa mungkin hanya berdetak sebanyak 75 kali per menit.
Ritme tubuh akan melambat seiring bertambahnya usia. Oleh sebab itu, orang dewasa merasa waktu terasa cepat karena detak jantung mereka lebih lambat dibandingkan saat masih kecil.
Teori selanjutnya yang bisa menjelaskan kenapa waktu terasa cepat berlalu berkaitan dengan daya ingat dan cara otak memproses informasi.
Saat kecil, dunia adalah tempat yang sangat menarik dan sarat pengalaman baru. Anda seolah haus untuk menyerap beragam informasi yang tidak terpikirkan sebelumnya.(*)